Perbedaan Harga Pokok Proses dan Harga Pokok Pesanan dengan metode Full Costing



Apa yang dimaksud dengan metode harga pokok proses dan metode harga pokok pesanan?
  1. Metode harga pokok pesanan
    Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan. Pengolahan produk akan dimulai setelah datangnya ada pesanan
  2. Metode harga pokok prosesMetode harga pokok proses adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu. Pada metode harga pokok proses perusahaan menghasilkan produk yang homogin, bentuk produk bersifat standar, dan tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.
Berikut merupakan perbedaan antara metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses :

Keterangan
Harga Pokok Pesanan
Harga Pokok Proses
Pengumpulan Biaya Produksi
Berdasarkan pesanan
Per departemen produksi per periode akuntansi

Perhitungan harga pokok produksi per satuan
Total biaya untuk pesanan tertentu : jumlah produk yang dihasilkan
dlm pesanan
bersangkutan

Perhitungan dilakukan saat pesanan selesai diproduksi
Total biaya selama periode tertentu : jumlah produk yang dihasilkan selama
periode bersangkutan

Perhitungan dilakukan setiap akhir periode
akuntansi (akhir bulan)



Penggolongan biaya produksi


Biaya produksi langsung berdasarkan biaya yang
sesungguhnya terjadi

Biaya produksi tidak langsung dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka 


Biaya overhead pabrik dibebankan atas dasar biaya yang
sesungguhnya terjadi

Sering tidak diperlukan pembedaan biaya produksi (langsung/tidak langsung)
Unsur yang digolongkan dalam
Biaya Overhead
Pabrik
Biaya produksi, selain biaya bahan baku & biaya tenaga kerja langsung
Biaya produksi, selain biaya bahan baku, biaya bahan penolong & biaya tenaga kerja (baik langsung maupun tidak langsung)


Karakteristik Usaha Perusahaan yang Berproduksi Massa:

  1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar
  2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama
  3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu

Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan 
  1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputusputus. Jika pesanan yang satu selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan mulai dengan pesanan berikutnya
  2. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain
  3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan di gudang
Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

  1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual
  2. Biaya produksi harus digolongkan menjadi dua kelompok, biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung
  3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik
  4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan





Contoh :

1. Metode Harga Pokok Proses (full costing)
PT Andi mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi.

Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 2012:
Biaya bahan baku                             Rp.    5.000.000
Biaya bahan penolong                                7.500.000
Biaya tenaga kerja 11.250.000 Biaya overhead pabrik 16.125.000 Total biaya produksi 39.875.000

Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan Januari 2012:
Masuk dalam proses, 2.500 kg                                              
Produk jadi                                                       2.000 kg
Produk dalam proses, dgn tingkat penyelesaian:
          Bi. bahan baku 100%, Bi bahan penolong 100%
  Bi. Tenaga kerja 50%, BOP 30%                               500  kg

Perhitungan harga pokok produksi Per Satuan:
Biaya Produksi

(1)
Total Biaya

 (2)
Unit
     Ekuivalensi
(3)

      Biaya Produksi
Per Satuan
(2) : (3)
Bi. bahan baku
Bi. bahan penolong
Bi. tenaga kerja 
Bi. overhead pabrik
        
Rp.                  5.000.000
7.500.000
11.250.000
16.125.000 
Rp.39.875.000
2.500
 2.500 
2.250
2.150
Rp. 2.000
       3.000
5.000
7.500 
Rp. 17.500

Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi & Persediaan Produk Dalam Proses:

Harga pokok produk jadi: 2.000 kg x Rp. 17.500     Rp. 35.000.000

Harga persediaan produk dalam proses:
Bi. bahan baku           (100% x 500 x Rp. 2.000)     Rp.  1.000.000
Bi. bahan penolong    (100% x 500 x Rp. 3.000)             1.500.000
Bi. tenaga kerja  (50% x 500 x Rp. 5.000)                       1.250.000
Bi. overhead pabrik  (30% x 500 x Rp. 7.500)                 1.125.000
                                                                    Rp. 4.875.000 
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi

Jurnal mencatat biaya bahan baku:
Barang dalam proses-Biaya Bahan Baku  5.000.000
      Persediaan Bahan Baku                                      5.000.000
     
Jurnal mencatat biaya bahan penolong:
Barang dalam proses-Biaya Bahan Penolong  7.500.000
      Persediaan Bahan Penolong                               7.500.000

Jurnal mencatat biaya tenaga kerja:
Barang dalam proses-Biaya Tenaga Kerja  11.250.000
      Gaji dan Upah                                                    11.250.000  
Jurnal mencatat biaya overhead pabrik:
Barang dalam proses-BOP                          16.125.000
      Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya             16.125.000    

Jurnal mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang:
Persediaan Produk Jadi                    35.000.000
     Barang dalam Proses-BBB                         4.000.000
     Barang dalam Proses-BBP                          6.000.000    
     Barang dalam Proses-BTK                        10.000.000      
     Barang dalam Proses-BOP                        15.000.000

Jurnal mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses:
Persediaan Produk dalam Proses    4.875.000
     Barang dalam Proses-BBB                          1.000.00
     Barang dalam Proses-BBP                           1.500.000      
     Barang dalam Proses-BTK                           1.250.000
     Barang dalam Proses-BOP                           1.125.000


2. Metode harga pokok pesanan (full costing)


Pembelian bahan baku dan bahan penolong

Bahan baku:
Kertas jenis X  85ream @Rp. 10.000     
          Rp. 850.000
Kertas jenis Y  10 roll @Rp. 350.000 
     3.500.000
Tinta jenis A        5 kg @Rp. 100.000

         500.000
Tinta jenis B        25 kg @Rp. 25.000

          625.000
Jumlah bahan baku                           


Bahan Penolong:

           Rp. 5.475.000
Bahan penolong P    17 kg @Rp. 10.000

Rp.     170.000
Bahan penolong Q      60 liter @Rp. 5.000


           300.000
Jumlah bahan penolong                    

Rp.      470.000



Persediaan Bahan Baku               Rp. 5.475.000
Persediaan Bahan Penolong                  470.000
        Utang Dagang                                             Rp. 5.945.000 

Sumber : http://accountingiismylife.blogspot.co.id/

0 Response to "Perbedaan Harga Pokok Proses dan Harga Pokok Pesanan dengan metode Full Costing"

Post a Comment