SWASEMBADA PANGAN



Pengertian Swasembada


Swasembada dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memenuhi segala kebutuhan. Pengan adalah bahan-bahan makanan yang didalamnya terdapat hasil pertanian,perkebunan dan lain-lain. Jadi swasembada pangan adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan bahan makanan sendiri tanpa perlu mendatangkan dari pihak luar.
Saat ini Indonesia dihadapkan pada masalah ketahan pangan dan derasnya laju impor untuk sektor pangan.
Padahal Indonesia tercatat dalam sejarah pernah swasembada pangan tiga periode yaitu  pada tahun 1984 - 1989, 2004 & 2008

Lalu, apakah saat ini kita sudah mencapai swasembada pangan?


Data BPS pada Januari-Juni 2011 saja menyebutkan bahwa impor pangan Indonesia mencapai 11,33 juta ton dengan nilai US$5,36 miliar atau senilai Rp45 triliun.

Krisis pangan itu juga disampaikan Koordinator Nasional untuk Desa Sejahtera Tejo Wahyu Jatmiko dalam diskusi di gedung parlemen, Jakarta, kemarin. "Indonesia saat ini sudah masuk krisis pangan, tetapi kadarnya belum parah," katanya.

Menurut Tejo, impor itu sudah terjadi di hampir semua komoditas pertanian seperti beras, jagung, kedelai, gandum, dan gula. Bahkan gandum, 100% diimpor di antaranya dari Turki, Australia, dan AS.

Hal yang sama disampaikan ekonom pertanian dari Institute for Development Economic and Finance (Indef) Bustanul Arifin. "Kalau produksi tidak digenjot dan petani diabaikan, itu akan menjadi krisis pangan," ujarnya. Untuk memenuhi pangan di negeri ini, produksi pertanian minimal harus surplus 5%.

Dalam acara di Kementerian Keuangan, Jakarta, kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan reformasi agraria harus disukseskan agar Indonesia bisa memproduksi pangan lagi. Menurut Presiden, pemerintah memiliki anggaran untuk meningkatkan swasembada pangan, di antaranya target surplus 10 juta ton beras pada 2014. (AI/Mrc/Atp/X-5)

Apa Langkah yang seharusnya ditempuh indonesia untuk mewujudkan Swasembada Pangan?


1. Pengembangan Teknologi di Bidang Pertanian dan Peternakan
Tidak bisa dipungkiri teknologi merupakan kunci utama untuk mengembangkan kemajuan pertanian baik dalam segi kuantitas maupun kualitas. sebagai contoh :

  • Pengembangan Dekomposer Super Aktif (DSA) untuk pemngomposan bahan-bahan organik yang hanya membutuhkan waktu 3 hari untuk menjadi pupuk organik siap pakai
  • Pembudidayaan sapi perah indukan Friesien Holstein (FH) yang produksi susunya terkenal tinggi. Bisa mencapai lebih dari 6350 kg/tahun dengan persentase kadar lemak susu 3-7%. Selain itu, FH merupakan jenis sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan di Indonesia


2. Mempromosikan dan Mengampanyekan Diversifikasi Pangan.
Kegiatan ini mesti dilaksanakan secara masif dan intensif dalam bentuk iklan-iklan atau program-program yang komunikatif dibarengi pula inovasi-inovasi dalam memproduksi makanan-makanan alternatif yang berbahan baku komoditas pangan lokal lain.

3. Revitalisasi Irigasi Teknis serta Pembangunan Bendungan Baru
Dikarenakan belanja modal pemerintah yang sangat mahal dan juga terbatas, maka diperlukan upaya sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selain itu, mengaktifkan dan mengefektifkan kembali kelembagaan lain yang berkaitan erat dengan pertanian. seperti Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).

4. Arah kebijakan Zero Impor 
Dengan arah Kebijakan yang zero importasi akan mendorong optimalisasi dan peningkatan produksi serta mengefektifkan peran dan fungsi Bulog untuk menyerap hasil produksi petani. Mendorong masyarakat indonesia untuk cinta terhadap produk lokal khususnya di bidang pangan.

5. Menekan Pengalihfungsian Lahan Potensial dan Produktif
Dalam rangka menekan pembiaran bagi lahan produktif dan juga mengurangi alih fungsi lahan potensial, dapat dilalukan cara misalnya, merumuskan pajak tanah progresif, memberikan sanksi tegas bagi tanah terlantar yang disengaja, serta mengembangkan efisiensi atau hemat lahan untuk aktivitas industri, perumahan, dan juga untuk perdagangan.

6. Memberi Kredit untuk para peternak dan petani 
Pemberian modal bagi para petani dan peternak untuk kelancaran dan pengembangan usaha yang lebih luas serta pembelian teknologi dalam pertanian dengan bunga yang relatif rendah. Seperti, Program pemerintah KUR (Kredit usaha rakyat) dan KKP (Kredit Ketahanan Pangan) Bank Mandiri

7. Pembangunan infrastruktur 
Pembangunan infrastruktur yang memadai untuk kelancaran distribusi barang pangan dari daerah satu ke daerah yang lain seperti jalan, jembatan, rel kereta api, pelabuhan dan bandara. Sebagai contoh, bisa anda bayangkan waktu yang ditempuh seorang sopir truk yang membawa jeruk dari medan ke jakarta dikarenakan infrastruktur jalanan yang masih buruk waktu yang ditempuh selama 3 hari itupun masih ditambah 1 hari untuk istirahat dan perbaikan kendaraan di bagian roda. Jika dibandingkan waktu 4 hari tersebut, waktu antar distribusi Jeruk Pon-kam dari China yang distribusinya memakai kapal hanya membutuhkan 3 hari. jika kita kalkulasikan biaya dan waktu yang dikeluarkan untuk distribusi, lebih murah Jeruk Pon-kam dibanding jeruk lokal. Akibatnya harga jeruk Lokal lebih Mahal daripada jeruk Pon-kam yang berasal dari China. Ini membuat orang cenderung mengonsumsi jeruk impor dibanding jeruk dalam negeri.


Sumber : 

0 Response to "SWASEMBADA PANGAN"

Post a Comment